Header Menu




banner



21 RAHASIA Orang Kaya Dunia : Pemikiran dan Mental

Rahasia Kaya
Mungkin diantara anda sering melihat atau mendengar ada orang kaya yang tiap bulan berwisata keluar negeri, shopping membeli barang branded yang mungkin harganya tidak bisa terbeli bagi karyawan biasa hingga pensiun, mempunyai hobi mahal dan jadi kolektor barang-barang berharga.
Di antara kita mungkin akan berpikir kalau mereka itu hanya menghambur-hamburkan uang, namun bagaimana kalau ada alasan tertentu dari apa yang mereka lakukan.

Steve Siebold, penulis buku  "How Rich People Think," menghabiskan hampir tiga dekade atau tigapuluh tahun dengan mewawancarai para  orang kaya dan miliyader dunia untuk mengetahui apa yang membedakan mereka dengan orang lain selain dari kekayaan mereka.


Apa yang dilakukan mereka dengan uang ialah lebih kepada mentalitas mereka. Orang Kelas menengah menganjurkan orang-orang untuk menikmati apa yang mereka miliki ketika ini. Karena membicarakan uang merupakan hal yang sensitive bagi mereka.

Menurut Steve Siebold ada perbedaan cara berpikir dan mentalitas antara orang kaya dengan kebanyakan orang.


Berikut ialah 21  cara pandang orang-orang kaya yang berbeda dari orang kebanyakan, yang mungkin bisa kita ambil manfaatnya aga bisa berkembang dan meraih kesejahteraan financial.

1. Kebanyakan orang  berpikir UANG ialah sumber dari semua kejahatan sementara Orang kaya percaya KEMISKINAN ialah sumber semua kejahatan.


Menurut Steve Siebold "Rata-rata orang telah dicuci otak untuk percaya orang-orang kaya itu beruntung atau berbuat tidak jujur dalam mendapatkan kekayaan mereka. 

Itulah mengapa ada perasaan  malu  yang datang ketika berbicara ihwal " keinginan menjadi kaya " di tengah masyarakat berpenghasilan rendah. 
"Orang berkelas dunia tahu bahwa memiliki uang tidak menjamin kebahagiaan, namun membuat hidup Anda lebih mudah dan lebih menyenangkan."

2. Kebanyakan orang berpikir bahwa keegoisan ialah hal yang buruk sementara Orang kaya berpikir bahwa keegoisan itu baik.


Orang-orang kaya pergi keliling  dunia untuk membuat diri mereka senang. Mereka tidak mau berpura-pura seolah olah ingin menyelamatkan dunia.

Permasalahannya ialah kelas menengah melihat itu ialah sesuatu yang negative, dan ini membuat mereka  tetap kekurangan karena tidak ada keinginan untuk bisa menyerupai orang orang kaya.
Jika anda tidak perduli dengan diri sendiri, maka anda tidak dalam posisi untuk menolong orang lain, Anda tidak bisa menawarkan apa yang tidak anda miliki. 

3. Kebanyakan orang memiliki mentalitas lotere sementara Orang kaya memiliki mentalitas action.


Sementara banyak orang menunggu untuk mengambil nomer antrian dan berdoa untuk kemakmuran, dilain daerah orang-orang hebat memecahkan masalah.

Kelas menengah menunggu peruntungan dan bantuan, apakah itu dari pemerintah, bos mereka, atau dari pasangan mereka. Itu ialah level berpikir orang kebanyakan sementara waktu terus berjalan.


4. Kebanyakan orang berpikir jalan menuju kekayaan melalui  adalah pendidikan formal sementara Orang kaya percaya untuk mendapatkannya harus melalui pengetahuan khusus.


Banyak pelaku bisnis kelas dunia hanya memiliki sedikit pendidikan formal,dan memperoleh kekayaan mereka dengan pengetahuan atau pendidikan khusus sehingga bisa mengakuisisi bisnis dan bisa menjual produk yang mereka hasilkan dengan baik.

Sementara banyak orang yakin pendidikan tinggi hingga gelar  master dan doktoral ialah jalan untuk bisa sejahtera, kebanyakan terperangkap dalam fatwa sempit yang hasilnya menahan mereka menjauh dari level kesadaran tertinggi. 
Orang orang kaya tidak tertarik pada cara namun hanya pada hasil.


5. Kebanyakan orang masih memikirkan ihwal masa lalu yang indah. Sementara orag kaya bermimpi ihwal masa depan.


Orang-orang yang percaya hari terbaik mereka ada di belakang mereka jarang bisa menjadi kaya, dan sering berjuang dengan ketidakbahagiaan dan depresi.

Millioner yang berdikari memperoleh kekayaan karena meraka berani mempertaruhkan diri mereka dan proyek yang menjadi harapan mereka, tujuan dan gagasan mereka pada masa depan yang belum jelas.


6. Kebanyakan orang melihat uang melalui kacamata emosional sementara orang kaya berpikir mengenai uang secara logis.


Orang pintar, terdidik dan mungkin dianggap sukses bisa berubah secara instans kedalam sebuah ketakutan mereka, karena aspirasi financial untuk pensiun dengan nyaman.

Sementara para milyader terus membuatkan diri mereka untuk menghasilkan kemakmuran bagi mereka dan orang orang disekitar mereka


7. Kebanyakan orang menghasilkan uang dengan melaksanakan hal yang bukan mereka cintai sementara orang kaya mengikuti hasrat mereka.


Bagi kebanyakan orang, orang kaya menyerupai terlihat bekerja sepanjang waktu. Namun satu dari taktik paling pintar dari orang-orang kelas berkelas dunia ialah melaksanakan apa yang mereka cintai dan sukai dan menemukan jalan supaya menghasilkan dari situ. Contoh-contohnya menyerupai Bill Gates pendiri Microsoft, Steve Jobs pendiri Apple Inc, Mark Zuckerberg pendiri Facebook dan banyak lagi.

Sementara dikalangan menengah kebutuhan akan uang menjadikan mereka mengambil pekerjaan yang mereka tidak bisa nikmati, bahkan dunia pendidikan dan masyarakat seolah membentuk cara pemikirian bahwa hobi atau sesuatu yang kita tekuni tidak bisa menghasilkan apa-apa. Sehingga untuk menghasilkan uang kalangan menengah berebut dalam mencari pekerjaan meski itu bukanlah apa yang mereka inginkan.


8.Kebanyakan orang menetapkan harapan yang rendah sehingga mereka tidak pernah kecewa. Sementara Orang kaya selalu siap untuk menghadapi tantangan.



Psikolog dan andal kesehatan mental lainnya sering menyarankan orang untuk menetapkan harapan yang rendah pada hidup mereka untuk memastikan mereka tidak kecewa.
Tidak akan pernah  ada orang  menjadi kaya dan hidup dengan harapan mereka tanpa harapan besar.





9.Kebanyakan orang percaya Anda harus "DO SOMETHING" / melaksanakan sesuatu untuk menjadi kaya. Sementara Orang kaya percaya Anda harus "BE SOMETHING" / menjadi sesuatu untuk menjadi kaya

itu sebabnya orang-orang menyerupai Donald Trump beralih dari jutawan menjadi penghutang senilai sembilan miliar dolar  dan kembali lebih kaya dari sebelumnya.

Sementara kebanyakan masih terpaku pada perbuatan dan hasil pribadi dari tindakan mereka, orang-orang besar  belajar dan tumbuh dari setiap pengalaman mereka, apakah itu nantinya akan berhasil sukses atau gagal, dengan mengetahui apa yang akan mereka dapatkan nantinya, mengubah mereka menjadi sebuah mesin keberhasilan yang luar biasa.


10. Kebanyakan orang percaya Anda perlu uang untuk menghasilkan uang. Sementara Orang kaya menggunakan uang orang lain.


Arus fatwa kebanyakan memberitahukan orang-orang untuk lebih berupaya menghasilkan uang demi memperoleh lebih banyak lagi,  sementara orang kaya tidak takut untuk mendanai masa depan mereka dari kantong orang lain. Mereka membuatkan jaringan dan menerima modal dari orang lain untuk digunakan dalam membuatkan usaha mereka.



11. Kebanyakan orang percaya pasar digerakkan oleh budi dan strategi. Sementara Orang kaya tahu pasar digerakkan oleh emosi dan kerakusan.


Keberhasilan dalam berinvestasi dalam pasar saham bukanlah sekedar rumus matematika yang indah.

Orang kaya tahu bahwa emosi utama yang mengontrol pasar keuangan ialah ketakutan dan kerakusan, dan hal ini menjadi faktor mereka dalam semua perdagangan dan tren yang mereka amati.
Pengetahuan ihwal sifat insan dan dampaknya yang saling tumpang tindih pada perdagangan menawarkan mereka keuntungan strategis dalam membangun kekayaan yang lebih besar melalui pengaruh mereka.


12. Kebanyakan  orang hidup di luar kemampuan mereka sementara Orang kaya hidup dibawah apa yang miliki mereka. 


Bagaimana mereka hidup dibawah dari yang mereka miliki ialah dengan menjadi kaya dan menjadi mampu. Orang-orang kaya bukanlah orang-orang yang sangat cerdas, mereka bisa karena mereka terus menghasilkan uang yang dapat menyokong hidup mereka, menyerupai royalti, bunga dan merek dagang.



13. Kebanyakan  orang mengajar belum dewasa mereka bagaimana untuk bertahan hidup. Sementara Orang kaya mengajar belum dewasa mereka untuk menjadi kaya 


Orang orang kaya mengajarkan anak anaknya dari dini mengenai perbedaan "orang yang punya" dan "orang yang tak punya".

Masyarakat kebanyakan mengajarkan belum dewasa mereka untuk melihat kebawah, dikarenakan kondisi ekonomi mereka.
Seharusnya  mereka mengajar belum dewasa mereka untuk melihat dunia melalui mata realitas  yang objektif mengenai kondisi masyarakat sebenarnya.
Jika belum dewasa memahami arti kemakmuran dan kesejahteraan dari usia dini, mereka akan lebih mungkin untuk berjuang untuk itu di kemudian hari. Ajarkan mereka untuk selalu bermimpi besar. 


14. Kebanyakan  orang membiarkan uang jadi tekanan hidup mereka. Sementara orang kaya menemukan ketenangan pikiran  dalam kekayaan.

Alasan orang kaya menerima lebih banyak kekayaan ialah bahwa mereka tidak takut untuk mengakui bahwa uang bisa memecahkan banyak masalah.



15. Kebanyakan  orang lebih suka dihibur dari pada dididik. Sementara Orang kaya lebih suka dididik dari pada dihibur.

Jika kita menjelajahi rumah orang-orang kaya, kita akan banyak lihat buku-buku menyerupai sebuah perpustakaan. Mereka menghabiskan waktu senggangnya untuk membaca dan menawarkan makanan pada pikiran mereka supaya lebih sukses. 

Mereka tidak segan untuk mengikuti seminar atau kursus yang mahal untuk menambah pengetahuan dan kualitas cara berpikir mereka.
Sementara rumah kelas menengah dipenuhi dengan tabloid, majalah, koran dan novel dan banyak memberi makanan pada badan mereka.

16.Kebanyakan  orang berpikir orang kaya ialah orang sok. Sementara Orang kaya hanya ingin dirinya dikelilingi oleh orang yang berpikiran sama.


Menyematkan label sok pada orang kaya ialah cari orang biasa supaya merasa lebih baik sebagai orang biasa. Karena ketidakmampuan dalam hal berkomunikasi dengan golongan atas.

Orang kaya membatasi pergaulan mereka bersama orang-orang yang bisa menyokong bisnis mereka.

17. Kebanyakan  orang fokus pada penghematan. Sementara Orang kaya fokus pada penghasilan.


Siebold berteori bahwa fokus orang kaya pada apa yang akan mereka dapatkan dengan mengambil risiko, bukan bagaimana untuk menyelamatkan apa yang mereka miliki.

Masyarakat  begitu terfokus pada kupon diskon dan hidup hemat, mereka kehilangan kesempatan besar," tulisnya.


18. Kebanyakan  orang main aman dengan uang. Sementara Orang kaya tahu kapan harus mengambil risiko.


"Leverage (pengaruh) merupakan semboyan dari orang kaya," Siebold menulis. "Setiap investor akan kehilangan uang dalam sebuah  kesempatan, tapi orang berkelas dunia tahu apa pun yang terjadi, mereka selalu akan dapat menghasilkan lebih banyak."



19. Kebanyakan orang suka merasa nyaman. Sementara Orang kaya mencari kenyamanan dalam ketidakpastian.


Hal yang paling menentukan ialah  dibutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang dibutuhkan untuk membuatnya sebagai Milioner- hal ini ialah hal yang paling tidak nyaman untuk kelas menengah.

"Kenyamanan fisik, psikologis, dan emosional ialah tujuan utama dari pola pikir kelas menengah," Siebold menulis.
Namun pemikir kelas dunia berguru semenjak awal bahwa untuk menjadi seorang jutawan tidak mudah dan kebutuhan untuk kenyamanan dapat menghancurkan. Mereka berguru menjadi nyaman ketika berkerja dalam keadaan ketidakpastian yang sedang berlangsung. 


20. Kebanyakan  orang tidak pernah menghubungkan antara uang dan kesehatan. Sementara Orang kaya tahu uang bisa menyelamatkan hidup Anda.


Orang-orang kaya berani membayar biaya tahunan yang besar untuk menjamin mereka bisa selama 24 jam bisa mengakses pelayanan dokter swasta secara privat. Menyewa andal gizi dan kesehatan untuk kualitas kesehatan meraka.



21. Kebanyakan  orang percaya bahwa mereka harus memilih antara keluarga dengan mengejar kekayaan. Sementara Orang kaya tahu Anda dapat memiliki semuanya.


Pemikiran bahwa kekayaan harus didapatkan dengan mengorbankan waktu untuk keluarga ialah kesalahan besar. Masyarakat mungkin dicuci otak untuk mempercayainya. Sementara orang kaya percaya bahwa mereka dapat memperoleh apapun yang mereka inginkan kalau mereka mendekati sebuah tantangan dengan pola pikir yang berakar dari Cinta.



Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda oke dengan pendapat Siebold ? Atau Anda punya pendapat lain, yuk sampaikan pada komentar.

Oleh : Ilmu Pesugihan Cyber
Sumber bacaan  : "How Rich People Think" by Steve Siebold
Steve Siebold

Belum ada Komentar untuk "21 RAHASIA Orang Kaya Dunia : Pemikiran dan Mental"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel