Header Menu




banner



Review Bitcoin Tamat Tahun 2013

Dalam hiruk pikuk dunia Bitcoin, muncul fenomena menarik di simpulan tahun 2013 ini. Yaitu agresi ekstrim beberapa negara terhadap Bitcoin yang dirasa 'mengancam' fiat currency atau mata uang lokal negara bersangkutan.

Dimulai dengan People's Bank Of China (PBOC) yang mengeluarkan larangan transaksi terkait dengan Bitcoin di dalam jaringan perbankan di China, lalu disusul oleh Reserve Bank Of India (RBI) dan juga ... ahem, sebatas komentar (yang mungkin asal mbebek) dari Bank Of Indonesia (BI).

Apa yang dilakukan POBC cukup mengguncang Bitcoin diakhir tahun 2013 ini, yaitu saat terjadi panick sell dari para pengguna Bitcoin China yang berbondong bondong menjual Bitcoin miliknya sehingga harga Bitcoin merosot tajam, jatuh nilainya terhadap USD (Dollar Amerika)

Pro dan Kontra pun terus berlanjut, sebuah surat terbuka dari partisipan Bitcoin asal Indonesia yang ditujukan kepada Bank Indonesia muncul di Internet. Tapi ... ada satu hal yang cukup menggelitik dari surat ini, justru di paragraph pertamanya ...

"Bitcoin and other virtual currencies pose a direct threat to the status of the US Dollar as a world reserve currency. As such, the Indonesia Rupiah and other emerging market currencies stand to benefit the most from the emergence of alternative reserve currencies - Sumber: TechInAsia"

Yang terjemahannya ....

"Bitcoin dan mata uang virtual lainnya menjadikan bahaya pribadi terhadap status Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang dunia. Rupiah dan mata uang yang dipakai negara-negara berkembang lainnya justru mendapatkan laba paling besar dari munculnya mata uang alternatif. - sumber: ArtaBit Blog"

Kalau berdasarkan pendapat saya justru malah sebaliknya, Bitcoin itu malah mendukung status penguatan US Dollar dan juga Fiat Currency yang memegang tugas utama (mayor) menyerupai EURO dan Yen Jepang.

Logikanya, Bitcoin diperdagangkan terhadap USD. Apa artinya? USD yang lesu kembali bernafsu dengan adanya perdagangan Bitcoin, USD yang 'mandeg' kembali berputar dinamis yang secara pribadi atau tidak pribadi menunjukkan dampak kepada perekonomian Amerika Serikat. 

Karena itu kita bisa melihat, mengapa Pemerintah Amerika Serikat terlihat sangat berhati hati atau bahkan secara tersirat seolah mendukung keberadaan Bitcoin. 

Pemerintah Amerika Serikat memperbolehkan sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan Bitcoin wallet versi web terbesar dunia - Coinbase - untuk 'menghubungkan' system mereka dengan bank bank di USA supaya menunjukkan akomodasi para pengguna Coinbase asal Amerika untuk bertransaksi Bitcoin secara pribadi dengan dana yang ada di dalam rekening bank mereka.

Pemerintah Amerika Serikat selaku regulator USD menunjukkan 'kelonggaran' kepada para penyedia jasa exchange Bitcoin yang beroperasi di wilayah aturan negaranya selama mereka mau mematuhi Undang Undang yang berlaku terkait dengan bidang keuangan, terutama Undang Undang yang mencegah praktik pembersihan uang atau money laundry. Contoh aplikasinya di Coinbase, alasannya yaitu akun para pengguna Bitcoin Amerika terhubung dengan akun bank mereka, maka monitoring untuk pencegahan terjadinya praktik money laundry bisa dilakukan.

Nah! Yang sewot justru yaitu pemerintah China, mengapa? Karena demam isu yang terjadi di kalangan pengguna Bitcoin China yaitu menganggap Bitcoin sebagai ASSET INVESTASI, berbondong bondong mereka membeli Bitcoin dengan cita-cita akan mendapatkan Return Of Investment di masa depan. Mata uang China- Yuan - secara pribadi atau tidak langsung, diakui atau tidak - akan 'menderita' saat pengguna Bitcoin China menukarkan Yuan senilai USD dalam jumlah besar untuk mendapatkan Bitcoin.

Ketakutan para regulator Fiat Currency yang selama ini di'bully' oleh USD (hehehe!) sangat cukup beralasan, mereka khawatir - saat Bitcoin 'dilegalkan', nilai mata uang yang mereka regulasi akan jatuh terhadap USD - yaitu saat banyak warga negara menukarkan uang lokal mereka senilai USD untuk mendapatkan Bitcoin dengan tujuan sama dengan yang dilakukan oleh para pengguna Bitcoin China, mengumpulkan Bitcoin untuk investasi!

Inilah salah kaprahnya sebagian besar pengguna Bitcoin, mereka melupakan tujuan dan konsep dasar dari decentralized currency ini, Bitcoin digagas untuk menjadi alternatif yang menunjukkan akomodasi proses pembayaran atau transaksi online .... BUKAN SEBAGAI ASSET INVESTASI! 

Wah, berarti Bitcoin tidak cocok untuk negara negara yang Fiatnya sering di'bully' USD dong? 

Sebenarnya tidak juga ...

Mata uang IDR misalnya, bisa mendapatkan laba dari Bitcoin, caranya? 

Yang harus ada dalam mindset pengguna Bicoin Indonesia yaitu ..

"mendapatkan Bitcoin dan lalu menukarkannya ke IDR" bukan "menukarkan IDR untuk mendapatkan Bitcoin"

Ingat, gagasan awal Bitcoin yaitu untuk alternatif akomodasi transaksi online secara global, kita bisa melaksanakan - semisal menjual jasa atau produk ke luar Indonesia dan mendapatkan pembayaran dalam bentuk Bitcoin, ini sama dengan 'mengangkut sejumlah USD' masuk ke Indonesia untuk ditukarkan ke IDR - teori para TKI di luar negeri gitu loh! Bawa masuk Ringgit Malaysia, Saudi Riyal dan lain lain yang bisa menjadi devisa untuk Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri juga harus mulai meregulasi para penyedia jasa Bitcoin Exchange yang ada di Indonesia menyerupai yang dilakukan Amerika Serikat, Jepang dan negara negara Eropa.

Catatan:

Jangan juga memuja Bitcoin secara berlebihan dan lalu 'membenci' fiat negara anda, alasannya yaitu faktanya Bitcoin tidak bisa (belum atau tidak bakal mampu) melepaskan ketergantungannya terhadap fiat currency! Salah satu contohnya, biaya listrik, biaya susukan Internet, biaya produksi hardware - untuk Bitcoin mining masih dibayar dengan memakai fiat! :P



---
(c) Copy Right 2013
Ditulis dan dipublikasikan oleh Palagan
BTC Address: 1NMBiT6G2qr4xk8tR3rp7txu95YEpgLThb

Belum ada Komentar untuk "Review Bitcoin Tamat Tahun 2013"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel