Header Menu




banner



Cita-cita Tingkat Dewa, Nekad Tingkat Dewa

Sebagian orang memang lebih 'nekad' daripada orang lain. Kalau berguru KungFu, eksklusif pengen menguasai jurus terbang. Kalau buka bisnis pengen eksklusif 'memusnahkan' yang sudah mendunia. Kalau naik rakit, pengen punya kecepatan 300KM/jam. Bisa ga sih rakit punya kecepatan 300KM/jam?


Tentu saja bisa!! Tinggal nyolong mesin speedboat yang lagi parkir. Jangan pasang 1 mesin doank, pasang 4 buah sekaligus!! Lalu tulis surat wasiat, bangkit dengan gagah di depan rakit, gres deh hidupkan mesinnya.

Orang yang ibarat ini biasanya bila 'tewas' pun lebih spektakuler daripada yang lain. Nanti setelah tewas', sebagian dari mereka bakal bilang, "Gua tuh meleset dikit doank. Kalau misalnya dikasih kesempatan sedikit lagi, dijamin gua bakal mampu hingga 1.000km/jam". Ngeyel tingkat dewa, hehehe. Syukurnya sebagian dari mereka mulai insyaf, setelah berdarah-darah tentu saja!

Fuh... apa sih yang salah dengan mimpi-mimpi Dahsyat? Gak ada yang salah. Semuanya indah bila kebijaksanaan, dan sikapnya memang sudah mendukung untuk mencapai mimpinya. Dulu waktu saya berguru Karate, tentu saja dibantai dulu. Disuruh latihan kuda-kuda hingga pegel. Kulit kaki menggelembung basah dan terkupas berkali-kali alasannya ialah latihan tanpa bantalan kaki. Di atas beton pula! Buku-buku tangan hingga hitam alasannya ialah push up. Perut hingga jadi macho berotot alasannya ialah saking seringnya sit-up. Kalau ninju belum lurus, bila pinggul masih kurang berputar, bila emosi belum terkontrol, jangan harap boleh masuk sesi kumite (latih tanding). Boro-boro berguru jurus 'terbang'!

Yang paling penting dari semuanya kami selalu diminta mengucapkan sumpah sebelum mulai latihan.

Ini wajib hukumnya. Latihan gak pakai baju seragam gak apa-apa, tapi sumpah karate tetap wajib diucapkan sebelum mulai. Sumpah ini yang menjaga saya untuk tidak 'menghabisi' teman-teman di sekolah.

Semakin gelap warna sabuknya, justru semakin tidak mau berantem. Bisa dibayangkan saat orang sudah begitu ahlinya hingga memukul orang.

Makara kesimpulannya apa yang mesti kita punya duluan? Nekad, skill atau kebijaksanaan?

________________
By: Hendrik Ronald - Authorized TDW Master Trainer - Service Excellence Coach & Trainer


Belum ada Komentar untuk "Cita-cita Tingkat Dewa, Nekad Tingkat Dewa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel