Surat Virtual dari Ibunda
Engkau berletih mencari pahala… engkau telah bederma banyak… tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar… di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu masuk surga…
Ibumu ialah orang yang dapat menghalangimu untuk masuk surga, atau mempercepat amalmu masuk surga… Bukankah ridloku ialah keridloan Alloh?! Dan bukankan murkaku ialah kemurkaan Alloh?!
رغم أنفه ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه قيل من يا رسول الله قال من أدرك والديه عند الكبر أحدهما أو كليهما ثم لم يدخل الجنة (رواه مسلم)
Celakalah seseorang, celakalah seseorang, dan celakalah seseorang! Ada yang bertanya: Siapakah ia wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Dialah orang yang mendapati orang tuanya ketika tua, salah satu darinya atau keduanya, akan tetapi tidak membuat ia masuk surga. (HR. Muslim 2551)
Aku membawamu dengan hatiku, memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Sari pati hidupku, kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur, demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu.
Harapanku pada setiap harinya, semoga saya selalu melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat, ialah setiap permintaanmu semoga saya berbuat sesuatu untukmu. Itulah kebahagiaanku.
Senyummu yang selama ini menjadi pelipur sedih dan kesedihanku, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam, menyerupai kerikil yang dijatuhkan ke dalam bak yang hening, dengan dedaunan yang berguguran, saya benar-benar tidak mengenalmu lagi, alasannya engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.
Yang ibu tagih kepadamu:
Jadikanlah rumah ibumu, salah satu daerah persinggahanmu, semoga engkau dapat sekali-kali singgah ke sana, sekalipun hanya sedetik.
Wahai anakku…Inilah aku, ibumu… pahalamu… tanpa engkau harus memerdekakan budak atau banyak-banyak berinfak dan bersedekah…
aku inilah pahalamu…
by : Pramono Dewo
Belum ada Komentar untuk "Surat Virtual dari Ibunda"
Posting Komentar