Header Menu




banner



Cara menjadi kaya........mau ?

Oleh: Uti Konsen.U.M.

Menjadi kaya, mesjid kubah emas


REZEKI adalah belakang layar Tuhan. Kadang ia harus digali dengan tangan kita dari tanah yang dalam dan keras, tapi kadang ia tercurah deras dari langit yang tinggi. Kadang ia harus dicari dengan susah payah ke negeri-negeri yang jauh, tapi kadang ia menghampiri kita di depan pintu. Itulah salah satu belakang layar Tuhan. Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki.

Salah satu contoh, Hajah Dian Al Mahri Ar Rasyid yang tinggal di Jalan Parung Bingung Depak, Jawa Barat. Saat ini ia telah berhasil membangun sebuah masjid yang amat mengagumkan di atas lahan seluas 54 hektar termasuk rumah tinggalnya. Lima buah kubah masjid yang besar yang melambangkan lima rukun islam itu dilapisi dengan emas murni 24 karat. Hampir seluruh materi bangunannya didatangkan dari luar negeri termasuk satu buah lampu krsital yang beratnya 8 ton itu. Diperkirakan biaya pembebasan lahan dan pembangunan masjid serta sarana pendukung lainnya, termasuk taman yang ditumbuhi banyak sekali jenis pohon buah dan bunga, hampir mencapai triliunan rupiah.

Menurut informasi, semula bisnis Hajah Dian Al Mahri Ar Rasyid tersebut yaitu perangkai bunga anggerek, yang merangkak secara kecil-kecilan. Tapi disinilah "antiknya". Bu Hajah Dian, secara disiplin ketat beramal - bersedekah sebesar 50 persen dari setiap keuntungan yang diperoleh.

Yang Mahakuasa SWT menunjukkan kebenaran janji-Nya menyerupai dalam firman-Nya antara lain artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Yang Mahakuasa sumbangan yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS. Al Hadid 18). "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Yang Mahakuasa yaitu serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus biji. Yang Mahakuasa melipatgandakan ( ganjaran ) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Yang Mahakuasa Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" ( QS. Al Baqarah 261 ).

Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah pasti akan membuat harta makin melimpah. Maka bersedekahlah, niscaya Yang Mahakuasa SWT akan mencurahkan rahmat-Nya" (HR.Ibnu Abi Dunya). "Harta itu sungguh tidak berkurang dengan sedekah" (HR.Muslim dan Turmuzi). Kemudian Imam Ali Ra berkata : "Pancinglah rezeki dengan sedekah". Masih banyak lagi ayat-ayat Yang Mahakuasa dan hadis Rasulullah SAW yang menjanjikan kemuliaan dan keberkahan bagi andal sedekah.

Sepintas lalu hadis tersebut di atas terasa paradoks. Dalam nalar materi, sesuatu yang diambil pasti berkurang nilainya. Demikian juga dengan harta. Ketika disedekahkan, pasti juga berkurang. Tapi itulah misteri, keajaiban sedekah dan infak. Betapa banyak pahala dijanjikan Yang Mahakuasa dan Rasulullah SAW terhadap andal sedekah. Hal ini yaitu perspektif akhirat. Hadis di atas berbicara bahwa harta justru bertambah dengan sedekah yang berarti bertambah nominalnya.

Dikisahkan, satu waktu ulama besar kota Basrah, Al Hassan Al Basri, dikunjungi enam orang tamu. Makanan yang tersedia hanya sepotong roti. Tentu tidak cukup untuk menjamu tamunya. Lalu sang Imam menyuruh pembantunya untuk menyedekahkan roti itu pada tetangganya yang memerlukan. Sejurus kemudian datang seorang tamu dengan membawa dua potong roti untuk sang Imam. Tapi ditolaknya, dengan berkata : "Pasti roti ini salah alamat. Itu bukan untuk ku .Silahkan antarkan ke alamatnya yang benar". Sudah tentu tanggapan dia itu membuat yang membawa roti itu galau dan pulang. Dan tidak lama kemudian, datang lagi seorang pelayan membawa setalam roti sebanyak sepuluh potong. "Nah, ini benar, roti untuk ku", ujar sang Imam. Dan roti itu eksklusif dia suguhkan kepada tamunya yang enam orang itu. Ketika ditanyakan kepadanya mengapa dia bersikap menyerupai itu, sang ulama besar ini menjawab : "Allah SWT. telah berjanji akan mengganti satu potong roti dengan sepuluh potong."

Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At Tamimi dalam bukunya Membangun Ekonomi Islam bercerita. Suatu kali ada seorang pengusaha yang datang kepadanya mempertanyakan keadilan Tuhan, alasannya yaitu konglomerat tadi jatuh bangkrut. Dengan memegang prinsip bahwa untuk menyelamatkan iktikad seseorang, emas satu gunung Uhud pun layak dikeluarkan, maka untuk menyelamatkan tauhid pengusaha tersebut, Chairman & Owner Rufaca sanggup 'merugi' 9 juta $. Tapi Maha Besar Tuhan. Pada bulan depannya Rufaca mendapat 1 proyek besar yang keuntungannya lebih dari 10 juta $.


Bill Gates, non muslim, penemu, pendiri dan pemilik perusahaan raksasa komputer Misrosoft. Walaupun ia menjadi orang yang terkaya di dunia, Bill Gates tetap menyisihkan kekayaannya sebesar 40 persen untuk diberikan kepada orang-orang yang susah dan ibadah sosial.


Konosuke Matsushita, ia seorang pebisnis terkenal. Selain itu ia juga seorang pendidik dan filosuf. Di selesai hayatnya, ia menyumbang US$ 291 juta dari uang pribadi dan US$.999 juta dari kas perusahaan untuk kepentingan kemanusiaan.

Soichiro, ia adalah pendiri Honda. Selain itu ia juga memimpin 43 perusahaan di 28 negara. Soichiro tidak memiliki harta pribadi dan tinggal di rumah sangat sederhana. Ia dikenal amat sosial, sehingga dikala meninggal, ia tidak memperlihatkan warisan kepada anak-anaknya, kecuali membiarkan mereka sanggup berdikari dengan sukses.

Muncul pertanyaan. Apakah dengan banyak bersedekah, beramal itu, perusahaan mereka gulung tikar atau merosot ?. Ternyata nalar insan tidak jalan. Perusahaannya kian meroket, dan pribadi andal sedekah dan infak selalu menikmati ketentraman bathin. Ini tidak mustahil selain Yang Mahakuasa SWT berkenan, juga berkat doa dari kaum duafa atau pihak yang dibantu.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani dari Abu Darda, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya: "Apakah engkau menginginkan kepuasan dan kesuksesan batin serta terpenuhi kebutuhan hidup ?. Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berikanlah makanan yang sama dengan makanan yang engkau makan. Pasti engkau akan menerima kesuksesan batin dan akan terpenuhi kebutuhan hidupmu."

Belum ada Komentar untuk "Cara menjadi kaya........mau ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel