Header Menu




banner



Korea Utara akan Gunakan Uang Elektronik Bitcoin Untuk Lawan Embargo

Para pakar ekonomi memperingatkan adanya kemungkinan Korea Utara akan menggunakan uang elektronik Bitcoin demi mengembalikan sangsi-sangsi ekonomi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap negara ini.
Dilansir dari Washington Times, menurut banyak sekali penelitian dan penelusuran intelejen, Korea Utara dengan pinjaman haker-haker yang dimilikinya sedang berusaha memanfaatkan Bitcoin (sistem pembayaran elektronik yang besarnya 3927) dalam jumlah yang besar. Kemungkinan Pyong Yang akan mengupayakan langkah ini dengan tujuan untuk berjuang melawan sangsi-sangsi internasional yang diprakarsai dan dipimpin oleh Amerika Serikat yang bertujuan untuk menggulingkan rezim Kim Jong-un.
Yaya Fanusie, mantan pakar anti terorisme CIA mengnai hal ini mengatakan kepada Washington Times, “Korea Utara dengan menggunakan teknologi ini bukanlah jalan keluar yang sempurna untuk lolos dari sangsi. Namun lebih tepatnya merupakan bentuk tindakan berlebihan dalam menghadapi sangsi-sangsi yang ada. Namun disini kita berhadapan dengan kemajuan pemainan kucing-tikus, dan ini hanyalah salah satu bentuk teknologi dimana lembaga-lembaga intelejen Amerika Serikat harus menambah kekayaan informasinya demi mengontrol hal ini.”
Menurut Fanusie, tak ibarat yang dikira kebanyakan, bergotong-royong peredaran finansial yang terjadi melalui Bitcoin masih dapat dilacak oleh lembaga-lembaga internasional.
Meski demikian, salah seorang mantan pejabat tinggi bab intelejen Amerika Serikat pada hari senin lalu mengaku bahwa pihak Bitcoin menghadapi beberapa problem gres untuk menutup jalan masuk sumber finansialnya dari cakupan Korea Utara.

Belum ada Komentar untuk "Korea Utara akan Gunakan Uang Elektronik Bitcoin Untuk Lawan Embargo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel